Sejak ribuan tahun
lalu kain sutra sudah terkenal karena kemewahannya sehingga kain sutra acapkali
dipandang sebagai ratu kain. Kain
ini pertama kali ditemukan oleh bangsa Cina kemudian tersebar di berbagai
negara. Sifat serat sutra sangat
fleksibel sehingga ketika ditarik, seratnya tidak akan mudah robek.
Pada umumnya, kain
sutra (silk) berasal dari kepompong
ulat sutra murbei. Untuk membuat sebuah gaun sutra yang indah, setidaknya
membutuhkan 70kg daun murbei dan untuk mendapatkan 1kg sutra dibutuhkan 10kg
kepompong ulat sutra. Asam amino yang ada di dalam serat kepompong tersebut
mampu memberikan efek halus dan lembut sehingga kain sutra akan terasa nyaman
saat dikenakan.
Benang penyusun kain sutra sangat kuat sehingga tidak
mudah putus. Jika dibakar, sutra tidak akan cepat habis dan aroma pembakarannya
sama persis dengan bau bulu atau rambut yang terbakar. Selain itu, kain sutra
akan terasa tetap dingin sekalipun dikenakan di tengah cuaca panas karena kain
ini dapat menyerap kelembaban sekitar sepertiga dari beratnya sendiri tanpa
merasa basah.
Karena berbagai
keistimewaannya, kain sutra biasa
digunakan untuk membuat hampir semua jenis pakaian, seperti dasi, pakaian
formal, kemeja, jilbab, gaun, baju tidur, blouse, dan lain-lain. Namun, kain
sutra juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi mebel atau perabotan,
seperti pelapis atau penutup dinding, permadani, hiasan dinding, tempat tidur,
dan perawatan jendela (jika dicampur dengan serat lain). Bahkan, kain sutra juga dapat digunakan dalam
jahitan medis, pembuatan parasut, sarung selimut, ban sepeda, dan sebagainya.
Ada dua macam cara
untuk memproduksi kain sutra, yaitu ditenun dengan mesin atau ditenun dengan
alat tenun bukan mesin. Jika tidak ditenun dengan mesin, harga kain sutranya cenderung lebih mahal karena tingkat produksi
yang terbatas dan teknik pewarnaannya juga terbilang alami. Selain itu, kain
sutra ini akan terasa lebih tebal, agak kasar, dan cepat kusut dibandingkan
kain sutra yang ditenun dengan mesin tetapi tetap lembut. Sementara itu kain
sutra yang ditenun dengan mesin (diproduksi secara masal), kebanyakan coraknya
cenderung sama.
Perbedaan Silk
dan Silky:
Nah, sebelum memilih
kain sutra, ada dua istilah yang perlu kita ketahui, yakni: "silk" (kain sutra asli) dan "silky" (bahan kain mirip
sutra dengan sifat-sifat yang hampir sama dengan kain sutra asli.) Meskipun silk dan silky sama-sama mengkilap seperti mutiara, silk memiliki bunyi gemerisik sedangkan silky tidak. Untuk mendapatkan bunyi gemerisik tersebut, kita hanya
perlu menggosok-gosokkan dua lembar kain dengan tangan. Kalau terdengar bunyi
'kresek kresek', berarti kain sutra asli (silk),
sedangkan jika tak ada bunyi, berarti silky.
Di samping itu, semakin bagus kain sutra, biasanya juga semakin tipis. Harga
kain sutra asli per meternya bisa mencapai lebih dari Rp1,2 juta.
Cara Merawat Kain Sutra:
1. Kain sutra harus
direndam dalam air dingin selama 5-10 menit dengan sabun cuci lalu dibilas
secara perlahan.
2. Karena serat
kainnya halus, di dalam pencuciannya, sutra tidak boleh digosok dengan sikat
atau alat yang kasar. Maka dari itu, kain sutra jangan dicuci dengan mesin cuci,
tetapi cukuplah dikucek perlahan dengan tangan.
3. Setelah dicuci,
kain sutra harus dikeringkan di tempat yang sejuk dan berventilasi tetapi
jangan diletakkan di bawah matahari.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.