Sejak zaman Kerajaan Majapahit seni batik dipengaruhi oleh tiga agama yaitu Islam, Budha, dan Hindu. Sebagian besar batik Surakarta pun dipengaruhi oleh ketiga agama tersebut. Karena pengaruh agama Islam, motif-motif abstrak mulai meramaikan dunia batik. Motif abstrak hadir karena adanya larangan agama Islam dalam menggambar makhluk hidup secara utuh. Sementara itu pengaruh agama Budha terlihat dari motif Swastika dan pengaruh agama Hindu terlihat pada motif lidah api, burung, garuda, atau pohon hayat.
Batik Surakarta |
Batik Surakarta masih tetap bertahan hingga kini dan terus menerus berevolusi dengan menghadirkan beragam motif baru yang menarik. Kini ada begitu banyak pilihan batik Surakarta yang dapat Anda jumpai sehingga bisa sangat membingungkan ketika Anda ingin membeli satu motif batik saja.
Namun, sebelum membeli baju batik sebaiknya kenali diri Anda terlebih dahulu. Bila Anda termasuk wanita tomboi, sebaiknya tidak memaksakan diri dengan memilih baju batik yang bermotif bunga dan berhiaskan pita, atau ada rendanya, bahkan ada taburan payetnya. Dengan mengenakan motif batik tersebut, mungkin Anda akan merasa tidak nyaman karena baju tersebut dirancang untuk wanita feminin. Untuk wanita tomboi, sebaiknya memilih model baju batik dengan aksen kerah dan berkancing seperti baju kemeja.
Kenyamanan tetaplah menjadi hal yang sangat penting dalam pemilihan motif batik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga memperhatikan pemilihan motif dan warna batik. Orang gemuk sebaiknya memilih warna gelap untuk menyamarkan ukuran tubuh. Selanjutnya pemilihan motif batik dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh seseorang. Bila bertubuh besar, sebaiknya memilih motif yang besar. Sebaliknya motif yang kecil akan tampak manis untuk orang yang kurus.
Artikel terkait: Model Gaun Batik dan Mode Batik.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.