Kata “distro” mulai muncul sekitar awal tahun 2002 dan kini telah menjadi suatu kata yang trend di berbagai kalangan, baik kalangan anak muda maupun kalangan orang tua. Kata “distro” merupakan singkatan dari distribution outlet atau distribution store. Batik distro berfungsi menerima titipan dari berbagai macam merek batik pengusaha lokal yang memproduksi sendiri produknya.
Batik Distro |
Teknik penggunaan lilin pada kain telah dikenal sejak zaman Mesir kuno dengan tujuan menolak warna agar warna tidak lari ke bagian-bagian kain yang tidak diinginkan. Contohnya: Anda ingin menggambar motif bunga merah muda dengan tangkai coklat pada sehelai kain putih. Maka, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menggambar garis besar motif bunga dengan lilin. Lalu memberinya warna merah muda. Lilin akan menahan pewarna merah muda agar tidak mengalir ke tangkai coklat. Begitu juga sebaliknya. Ketika Anda melukis tangkai coklat, lilin juga akan menahan pewarna coklat agar tidak mengalir ke bunga merah muda.
Selanjutnya setelah gambar terbentuk dan pewarna telah kering, Anda perlu mencuci lilin dari kain. Dengan demikian, Anda akan melihat bagian kain yang semula ditutup dengan lilin kembali ke warna aslinya, yaitu kain putih. Nah, garis putih itulah yang tadi digunakan untuk motif batik. Itulah makna batik yang sesungguhnya. Batik merupakan suatu teknik menggambar yang menggunakan lilin.
Batik telah beredar luas di berbagai kepulauan Indonesia, India, Jepang, Asia Tengah, Cina, bahkan Timur Tengah. Semua berlangsung melalui rute perdagangan yang menghubungkan daerah-daerah tersebut. Ada begitu banyak jenis dan corak batik dengan gaya yang berbeda-beda bagi pemakainya. Contohnya: dalam suatu batik distro Anda akan menjumpai batik dalam wujud selendang, gaun, rok, penutup meja / kursi / sofa, selimut pantai, sarung, dan lain-lain.
Artikel lain yang patut disimak: Sepatu Baby dan Katalog Sepatu
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.