Sepatu Adidas merupakan salah satu sepatu lari terbaik yang tersedia di toko. Sepatu ini dirancang dengan bahan yang sangat tahan lama, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Meskipun demikian, akan datang suatu masa ketika sepatu Adidas menjadi aus karena penggunaan konstan atau sepatu anak Adidas menjadi sempit karena ukuran kaki anak yang bertambah besar. Pada saat inilah penting bagi kita untuk menggantikannya dengan sepatu Adidas baru untuk menghindari cedera kaki.
Sepatu Anak Adidas |
Hal pertama yang perlu mereka lakukan adalah mengidentifikasi keusangan sepatu anak Adidas dengan cara mengamati bahan sepatu di bagian dalam (midsoles). Midsoles adalah bagian paling penting dari sepatu anak Adidas karena berfungsi sebagai bantalan dan penyerap kejutan. Bila midsoles sudah aus, berarti bantalan sepatu tidak efisien lagi sehingga dapat meningkatkan resiko cedera kaki. Oleh karena itu, sepatu anak Adidas perlu segera diganti dengan yang baru.
Cara lain untuk menentukan kerusakan sepatu anak Adidas adalah melalui penggunaan sepatu untuk berjalan dalam jangkauan 350-500 mil. Bila sepatu telah digunakan untuk berjalan lebih dari 500 mil, ada kemungkinan bahwa sepatu Anda sudah rusak meskipun tidak terlihat secara fisik. Anda pun dapat melacak usia sepatu anak Adidas. Perhatikan tanggal pembeliannya dan hitunglah berapa lama sepatu itu telah dikenakan. Semakin sering digunakan untuk berjalan, sepatu anak Adidas akan semakin cepat aus dan perlu diganti dengan yang baru.
Namun, setiap kali Anda mencatat jarak tempuh sepatu anak Anda, pertimbangkan pula berat badan mereka. Anak-anak yang bertubuh berat cenderung lebih cepat mengganti sepatunya daripada anak-anak yang bertubuh ringan. Sepatu yang sudah aus bukan hanya dapat menyebabkan cedera kaki, melainkan juga dapat menyebabkan nyeri lutut dan pinggul. Hal ini disebabkan oleh bantalan sepatu yang tidak mampu menyerap kejutan. Oleh karena itu, kenakanlah sepatu anak Adidas yang benar-benar masih layak pakai.
Artikel terkait: Harga Sepatu Reebok dan Harga Sepatu Badminton.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.